Minggu, 11 November 2012

Karena Kuliah Aja Gak Cukup !


Rutinitas kuliah menjadi santapan harian mahasiswa. Yang masih semester awal mungkin masih bekerja keras untuk mengatasi shock culture karena budaya yang ia temui di SMA ternyata jauh berbeda dengan budaya di kampus. Jika biasanya di SMA siswa belajar dengan durasi lebih dari delapan jam, bahkan lebih ketika harus digodok menjelang UN, kini mereka harus bersiap belajar secara formal di dalam kelas hanya dalam empat jam saja bahkan dua jam!. Banyak mahasiswa yang menghabiskan sisa harinya dengan banyak hal. Bisa jalan-jalan, konkow-konkow, kerja, atau tidur di kos.

Disadari atau tidak, masa awal kuliah menjadi masa keemasan yang kadang mengkhawatirkan. Dari sinilah perjalanan panjang perkuliahan selama hampir empat tahun akan dimulai. Masa permulaan kuliah adalah waktu yang sangat tepat untuk memilih apakah akan menjadi pribadi yang disibukkan dengan hal positif yakni dengan mengikuti kegiatan berorganisasi yang bermanfaat di kampus, atau justru menjadi pribadi apatis yang banyak menghabiskan waktu yang tersisa dengan sia-sia.

Lalu, adakah mahasiswa semester atas yang merasakan kegalauan karena tak memanfaatkan fase keemasan di awal perkuliahannya? Jawabannya pasti ada. Banyak dari mereka yang menyesal mengapa dulu tidak pernah ikut beberapa kegiatan akademis yang ditawarkan organisasi kampus yang menunjang akademis dan peningkatan kompetensi individu. Ada begitu banyak opportunity yang ditawarkan organisasi intra maupun ekstra kampus yang ternyata sangat bermanfaat untuk menempa kompetensi diri. Akhirnya, yang menyedihkan adalah ketika lulus para mahasiswa yang tak rajin memanfaatkan opportunity ini menjadi pribadi yang tanggung. Mereka memiliki gelar, namun kosong dalam kompetensi.

Ada pula mahasiswa yang begitu idealis terlalu asyik mensibukkan diri dalam aktivitas organisasi. Hal ini terkadang membuatnya tidak semangat masuk kuliah bahkan terkadang mereka meninggalkan amanah orang tua untuk lulus tepat waktu. Mahasiswa penuh hasrat berorganisasi ini menghabiskan waktu luangnya untuk berbagai acara yang diseleggarakan organisasi yang ia ikuti. Rutinitas organisasinya tak jarang membuatnya lupa bahwa ada hal yang seharusnya menjadi prioritas. Ini dapat kita lihat dari wajah mahasiswa abadi yang cukup banyak di kampus.

Menjadi mahasiswa, berarti harus siap menempa diri untuk memanage waktu sebaik-baiknya. Begitu pula harus siap melihat kompetensi diri dan pandai mencium aroma opportunity yang ditawarkan berbagai organisasi intra maupun ekstra kampus. Karena itulah sebelum menyesal, mulai sekarang hendaknya mahasiswa memilih berbagai kegiatan dan organisasi yang benar-benar menunjang karir dan akademiknya. Kegiatan organisasi menjadi laboratorium atas ilmu yang didapat di kelas. Karena disadari atau tidak, banyak hambatan yang dialami mahasiwa di kelas. Hambatan tersebut dapat berupa hambatan fisik maupun non-fisik. Fasilitas belajar yang tidak memadai, metode belajar yang konvensional dan terkesan hanya sebatas rutinitas, referensi pelajaran yang terbatas, hingga dosen yang tidak kompeten adalah penghalang bagi mahasiswa dalam mengatasi kehausan akan ilmu pengetahuan. Jadi percayalah, kuliah aja gak cukup!

Dipublish di Koran Pabelan Desember 2012.

0 komentar:

Posting Komentar